Selasa, 18 Februari 2020

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Percobaan 2


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 PERCOBAAN 2

kalibrasi thermometer dan penentuan titik leleh”
VII. Prosedur Kerja
Untuk langkah kerja yang akan dilakukan pada praktikum ini dapat dilihat pada :
VIII. Data Pengamatan
7.1 Kalibrasi Termometer
No
perlakuan
pengamatan
1.
Di masukan es yang sudah dihancurkan dalam tabung Erlenmeyer di campur dengan air hingga 2/5 volume terisi

2.
Dimasukan thermometer kedalam tabung hingga menyentuh permukaan campuran diatas, tutup mulut tabung degan sterofom/gabus
0℃8
3.
Thermometer diangkat, diulangi percobaan 1-3

4.
Dibuat alat dengan dimasukan tabung Erlenmeyer dan aquades mengisi 2/5 bagian dari alat

5.
Dimasukan thermometer setinggi 1 cm diatas permukaan

6.
Dipanaskan dan catat suhu
100

7.2 penentuan titik leleh
a. penentuan titik leleh zat murni
NO
Sampel
Temperatur zat murni
Manual
MPA
1.
Naftalen
78-84
85℃-100℃
2.
Glukosa
120-140
160℃-180℃
3.
Beta -Naftol
105-115

4.
Asam benzoate
98-150

5.
Maltosa
105-107


b. penentuan titik leleh zat campuran
NO
Sampel
Perbandingan temperature zat campuran (
1 : 1
1:3
3:1
1.
Naftalen-glukosa
100-148
148-155
130-146
2.
Glukosa-betanaftol
130-140
146-150
138-149
3.
betaNaftol-asam benzoate
88-92
90-103
85-120
4.
Asam benzoate- Maltosa
110-120
100-155
97-135
5.
Maltosa- naftalen
120-122
110-114
113-115

IX. Pembahasan
Langkah awal yang dilakukan praktikan adalah mengkalibrasi thermometer yang akan digunakan. Dimana tujuan dari kalibrasi ini adalah untuk memastikan kelayakan pakai dari thermometer itu sendiri , mengukur kemampuan kerja thermometer baik untuk menentukan titik didih maupun titik beku. Pada praktikum ini praktikan melakukan percpbaan kalibrasi thermometer, penentuan titik leleh zat murni dan zat campuran. Sampel yang praktikan gunakan disini berupa padatan. Penentuan titik leleh padatan dikatakan bahwa pada temperature tertentu padatan tersebut akan berubah fasa menjadi cair.

8.1 Kalibrasi thermometer
Thermometer digunakan sebagai alat pengukur suhu dan penentuan keadaan suatu kondisi dinyatakan dingin, panas ataupun stabil. Skala yang umum digunakan adalah celcius dengan batas bawah 0( (titik beku), dan batas atas 100 ( Sebelum menggunakan thermometer dalam pengukuran harus dipastikan terlebih dahulu ketelitian dan ketepatan pengukurannya. Agar hasil yang ditunjukan oleh thermometer nantinya akurat. Selain itu sebagai praktikan yang akan menggunakan thermometer untuk alat ukur, praktikan harus memahami betul kelayakan pakai termometer yang akan digunakan dan memastikan tidak adanya kerusakan yang terjadi. Dan tak lupa pula praktikan harus memahami cara merawat dan menyimpan thermometer agar tidak mengalamai kerusakan pada penggunaannya (Syamsurizal, 2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/
       Tujuan dari kaliabrasi ini adalah penentuan skala batas bawah dan skala batas bawah dari thermometer yang digunakan. Untuk penentuan batas bawah digunakan es batu yang telah dihancurkan ditambah air  dan untuk batas atas digunakan air saja. Langkah awal penentuan batas bawah, potongan es batu dimasukan dalam tabung Erlenmeyer kemudian dimasukan thermometer didalamnya lalu mulut labu ditutup atau dium bat rapat dengan gabus. Penyumbatan ini bertujuan agar udara dari luar tabung tidak masuk, sehingga suhu dalam tabung tidak terisolasi dengan suhu diluar tabung. Setelah dimasukan thermometer terukur suhu konstan batas bawah adalah 0 dan suhu kontan untuk batas atas dengan memanaskan air diatas Bunsen kemudian dimaukan thermometer tetapi tidak menyentuh dasar Erlenmeyer didapatkan 100 ℃. Itu menandakan bahwa thermometer sudah terkalibrasi dengan baik.Setelah dimasukan thermometer terukur suhu konstan batas bawah adalah 0 dan suhu kontan untuk batas atas dengan memanaskan air diatas Bunsen kemudian dimaukan thermometer tetapi tidak menyentuh dasar Erlenmeyer didapatkan 100 ℃. Itu menandakan bahwa thermometer sudah terkalibrasi dengan baik.

8.2 penentuan titik leleh
a. penentuan titik leleh zat murni
Suatu temperatur senyawa yang berada dalam keadaan setimbang dengan tekanan 1 atm dinyatakan sebagai titik leleh zat murni. Titik leleh suatu zat padat dijelaskan sebagai keadaan saat awal zat padat mulai meleleh sampai zat tersebut meleleh seluruhnya. Ketika perbandingan titik leleh yang dihasilkan tinggi, itu menandakan bahwa tingkat kemurnian dari zat tersebut rendah. Begitupun sebaliknya, ketika perbandingan titik leleh yang dihasilkan rndah menandakan tingkat kemurnian dari zat tersebut tinggi(Syamsurizal, 2019 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/
Dalam percobaan ini praktikan menggunakan beberapa sampel, yaitu : naftalen, glukosa, betanaftol, maltose dan asam benzoate. Beberapa faktir yang dapat mempengaruhi titik leleh suatu zat beberapanya adalah ukuran partikel dan banyaknya partikel. Ketika partikel yang diuji besar maka semakin sulit sampel mengalami pelelehan begitupun jika sampel yang digunakan banyak akan semakin sulit suatu sampel meleleh.
Pada percobaan ini praktikan menggunakan 2 metode dalam penentuan titik leleh suatu sampel. Cara yang pertama adalah secara manual, yaitu dengan mengikatkan pipa kapiler yang berisi sampel dengan thermometer, kemudian celupkan pada minyak/air panas. Yang kedua dengan Metode MPA. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil(terlampir pada data pengamatan).
Hasil yang didapatkan antara manual dan MPA tidak terlalu jauh, itu artinya sampel yang kami gunakan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi.

b. penentuan titik leleh zat campuran
setelah mengamati titik leleh suatu zat murni, dilanjutkan dengan penentuan titik leleh senyawa campuran. pengukuran selanjutnya pada senyawa-senyawa murni pada awalnya memudian ditambahkan dengan senyawa lain yang dianggap sebagai zat pengotor. Ketika zat yang kita uji tidak murni maka akan mengalami pergeseran titik didih dan perluasan range.
Pada percobaan kali ini perbandingan yang kami lakukan adalah 1:1, 1:3 dan 3:1. dengan hasil terlampir pada data pengamatan. dari hasil yang ditunjukan perbandingan titik leleh senyawa murni dengan senyawa yang telah dicampur dengan senyawa lain menunjukan titik leleh yang cukup berbeda, hal ini disebabkan titik leleh yang tinggi dari kedua sampel akan mendominasi titik leleh kedua senyawa. karena senyawa yang memiliki titik leleh lebih tinggi memiliki daya tarin antar molekul yang lebih tinggi juga. selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi titik leleh senyawa campuran adalah waktu yangdigunakan untuk pencampuran dan proses pencampuran yang diamati.

X. Manfaat
Adapun manfaat dilakukannya percobaan ini adalah, diharapkan setelah melakukan percobaan ini praktikan dapat memahami penting nya kalibrasi sebelum menggunakan thermometer dan memahami metode-metode yang dapat dilakukan untuk menentukan titik leleh suatu zat murni maupun campuran baik secara manual maupun modern

XI. Pertanyaan Pasca praktikum
1. Perbedaan apa yang bisa kita simpulkan antara percobaan penentuan titik leleh pada senyawa murni dan senyawa campuran ?
    2. bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya zat pengotor pada saat uji titik leleh ?
    3. Mengapa pada penentuan titik leleh senyawa glukosa digunakan minyak sebagai peleleh ? apakah tidak bisa kita menggunakan air ?

XII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan :
a.  prinsip daar penentuan titik leleh pada suatu zat dapat ditentukan oleh tingkat lelehnya yang dimulai pada saat sampel mulai meleleh, perubahan dari padat menjadi cait, hingga meleleh seluruhnya
b. kalibrasi thermometer dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan pakai thermometer yang akan digunakan agar hasil pengukuran akurat
c. senyawa murni memiliki titik leleh yang berbeda dengan titik leleh zat tidak murni
d. titik leleh dari zat yang diuji adalah :
naftalen :78℃-84℃
Glukosa:120℃-140℃
Betanaftol: 105℃-115℃
Asam benzoate:98℃-150℃
Maltose:105℃-107℃

XI. Daftar Pustaka
Bethax. 2010. Kalibrasi Termometer. Makasar: UNHAS
Oxtoby. 2005. Kimia Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Raharjo. 2010. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga.
Susanti. 2014. Pengembangan Sistem Kalibrasi Termometer Radiasi 250°C-1000°C vol.3 (2)
Syamsurizal. 2019. Kalibrasi Termometer dan Penentuan Titik Leleh. Dikutip 26 Februari 2019 dari Syamsurizal Kimia Organik: http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/26/70/


lampiran vidio :https://youtu.be/yDcPKrQo9pY

lampiran gambar :




5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Nama Sri Oktika Dhijah Gultom (A1C118085) akan menjawab pertanyaan nomor 2. Karena adanya zat pengotor mampu meningkatkan titik leleh dari suatu senyawa

    BalasHapus
  4. Saya lisna wiranti dengan nim A1C118001 akan menjawab pertanyaan nomor 1. Bahwa dari percobaan yang dilakukan disimpulkan adanya perbedaan titik leleh atau suhu antara senyawa murni dan campuran pada suatu sampel.

    BalasHapus
  5. assalammualaikum wr.wb
    perkenalkan nama saya indah syafitri (A1C118018) saya akan membantu menjawab pertayaan no 3. karena minyak memiliki titik leleh yang lebih tinggi dari pada titik didih air sehingga minyak digunakan sebagai pelarut pada glukosa dan titik leleh glukosa lebih tinggi dari air sehingga air tidak dapat digunakan sebagai pelarut pada glukosa
    sekin...
    semoga membantu....

    BalasHapus

Jurnal Kromatografi lapis tipis dan Kolom

I.                    Judul : Kromatografi lapis tipis dan kolom II.                 Hari , tanggal : Rabu, 29 April 2020 III.        ...