JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 PERCOBAAN 3
I. Judul : Pemurnian Zat Padat
II. Hari, Tanggal : Rabu, 26 Februari 2020
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini, adalah :
1.
Dapat melakukan kristalisasi dengan
baik
2.
Dapat memilih pelarut sesuai untuk rekristalisasi
3.
Dapat menjernihkan dan menghilangkan
warna larutan
4.
Dapat memisahkan dan memurnikan
campuran dengan rekristalisasi
IV. Landaan Teori :
Rekristalisasi
merupakan cara yang biasa digunakan dalam pemurnian zat padat senyawa organic.
Dengan perlakuan selektif cara ini dilakukan pada suatu senyawa dari campuran
zat padat. Pertama yang haru dilakukan adalah melarutkan zat padat dalam
oelarut yang cocok disekitar titik didihnya, kemudian pada saat masih pana
larutan tersebut disaring guna memisahkan zat padat yang tidak larut dalam
larutan terebut. Suatu senyawa pada sebuah campuran tentunya memiliki sifat
yanag berbeda-beda dengan campuran lainnya, hal tersebut merupakan prinsip yang
digunakan dalam melakukan rekristalisasi. Jumlah zat tangdigunakan saat
rekristalisasi pun harus minimal sehingga zat yang dapat diperoleh kembali saat
pendinginan larutan panas berjumlah banyak. Suhu yang digunakan harus diatur
dengan teliti, larutan yang akan digunakan tidak boleh terlalu pekat(Tim kimia
Organik I, 2020).
Pemurnian pada
zat padat dapat dilakukan dengan memanfaatkan beda kelarutan temperature yang
berlainan. Zat berlebih pada larutan jenuh panas yang didinginkan akan
mengalami pengkristalan. Cara yang lebih mudah dilakukan adalah dengsan
memanfaatkan beberapa Kristal halus dari zat padat murni untuk membuat larutan.
Pengkristalan ulang atau rekristalisai ini lah merupakan sebutan untuk proses
melarutkan zat terlarut dan mengkristalkannya kembali. Cara ini juga sering
digunakan dalam menghilangkan pengotor dalam jumlah kecil dalam zat
padat(keenan, 2006).
Dignakan metode
ataupun tehnik tertentu dalam melakuka pemurnian terhadap suatu zat padat pada
senyawa campuran. Hal yang pertama dilakukan yaitu mengetahui sifat fisik dan
sifat kimia dari senyawa yang akan dimurnikan , dengan begitu akan mempermudah
kita dalam menentukan ketepatan pemisahan zat padat(Syamsurizal, 2020 http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/07/pemurnian-zat-padat-organik93/
pada retang suhu yang besar akan terjadi pelunakan atau peleburan pada zat amorf dikarenakan titik lebur yang tinggi. kristal yang memiliki struktur yang sama dengan kristal lainnya dinamakan isomorfik, misalnya : Cr203 dan Fe3O2, NaF dan MgO. Zat amorf memiliki sifat yang sulit dipelajari dan susah dipahami. suatu partikel dinyatakan tidak dapat menggantikan partikel yang lain sehingga pada zat isomorfik suatu partikel tidak selalu mengkristal secara homogen atau bersamaan(Ari, 2011).
Suatu pengotor dibedakan menjadi dua, yaitu pengotor yang berada dipermukaan dan diluar permukaan. zat pengotor tersebut dapat dibersihakan dengan cara pencucian dan rekristalusasi. pencucian dilakukan untu pengotor diluar, yaitu menggunakan larutan jenuh dari bahan yang akan dicuci dengan syarat larutan hanya melarutkan pengotor bukan kristal yang akan dicuci. sedangkan rekristalisasi untuk pengotor didalam(Svehla, 2005).
V. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang
digunakan dalam percobaan ini adalah :
Alat
|
Bahan
|
Gelas kimia
100 ml
|
Air suling
|
Corong
buncher
|
Asam bemzoat
tercemar
|
Bunsen
|
Air panas
|
Pengaduk
|
Es
|
Cawan penguap
|
Naftalen
|
kasa
|
Kertas saring
|
Woll atau
kapas
|
VI. Prosedur kerja
6.1 Percobaan rekristalisasi
alat
|
perlakuan
|
Gelas kimia 100 ml
|
Dituangkan 50 ml air suling
,dipanaskan hingga timbul gelembung
|
Gelas kimia 100 ml lain
|
Dimasukan 0,5
gram asam benzoate tercemar
|
Ditambahkan air panas , ditampung filtratnya , di siram endapan
yang tertinggal dengan air panas
|
|
Dijenuhkan,
didinginkan hingga terbentuk Kristal, apabila tidak terbentuk Kristal,
dinginkan dalam es
|
|
Corong buncher
|
Disaring Kristal yang terbentuk, dikeringkan
|
Diuji titik
leleh dan bentuk kristalnya
|
|
Dibandingkan data yang ada dalam hand book
|
6.2 Sublimasi
alat
|
perlakuan
|
Cawan penguap
|
Dimasukan 1-2 gram naftalen
|
Ditutup
permukaan cawan dengan kertas saring yang telah di lubang-lubangi kecil
|
|
corong
|
Disumbat corong dengan gelas wool atau kapas seperti pada gambar
|
Kasa dan pembakar
|
Diletakkan
cawan diatas kasa, dinyalakan api dan dipanaskan dengan api kecil
|
Dihentikan pembakaran setelah semua zat yang akan disublimasi
habis
|
|
Dikumpulkan
zat yang ada pada kertas saring dan corong bila ada, diuji titik leleh dan
bentuk kristalnya
|
|
Di cocokkan dengan data pada hand book
|
Link Vidio Percobaan :
VI. Pertanyaan :
1. berdasarkan vidio diatas, apa pengertian sublimasi yang bisa anda simpulkan kaitkan dengan isis vidio ?
2. Apa tujuan dari diletakan es batu diatas gelas beaker saat pemanasan berlangsung ?
3. Kapan suatu zat dikatakan mengkristal, jelaskan berdasarkan vidio diatas!
3. Kapan suatu zat dikatakan mengkristal, jelaskan berdasarkan vidio diatas!
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusSaya Fitrianty (A1C118032) akan menjawab pertanyaan nomor 1, pengertian sublimasi yang dapat saya simpulkan adalah pemisahan zat dari campurannya dimana terjadi proses perubahan fase dari padat ke gas yang membentuk kristal.
Sekian, terimakasih....
Assalamualikum we wb, saya FAdillah Fatma dengan NIM A1C118092 ingin membantu menjawab permasalahan nomor 2. Tujuan dari diletakkannya es batu diatas gelas beaker pada saat pemanasan adalah supaya kalor yang terbentuk dari gas yang menguap dapat terserap dengan baik.
BalasHapusSekian, semoga dapat membantu.
Assalamualaikum, saya Siti Asmiyah NIM A1C118094 saya akan mencoba menjawab pertanyaan no. 3. Suatu zat dikatakan mengkristal itu saat kapur barus menyublim, dengan api yang meyeluruh proses menyublimnya kapur barus akan berakhir pada mengkristal. Sekian, semoga dapat membantu.
BalasHapus