Laporan
Praktikum Kimia Organik 1 Percobaab-1
“”Analisa
Kualitatif Unsur-Unsur Zat organic dan Penuntun Kelas Kelarutan”
VII. Data Pengamatan
7.1 Analisis Unsur
7.1.1 Karbon dan Hidrogen
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Dipanaskan
1-2 gram serbuk CuO kering diatas
pemanas bunsen
|
Tidak
ada perubahan apapun yang terjadi, warna tetap seperti awal yaitu, hitam
|
2.
|
Dicampurkan
dalam beberapa jumlah gula
|
Terjadi
rekasi dimana CuO bercampur dengan gula meleleh
|
3.
|
Sambil
terus dipanaskan . dimasukan kedalam tabung reaksi pyrex. Tabung pengalir gas
disusun agar ga yang mengalir bisa masuk kedalam tabung yang berisi 10 Ml
Ca(OH)2
|
Terdapat
uap air dalam tavung gas, dan munculnya gelembung gas. Itu artinya terdapat
karbon, dan hydrogen didalamnya.
|
b. Halogen
*Tes Beilstelin
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Dipanaskan
kawat tembaga diatas bunsen
|
Warna
yang muncul pada kwawat adalah kemerah-merahan
|
2.
|
Di
dinginkan kembali, dan dimasukan 2 tetes CCl4
|
_
|
3.
|
Dipijarkan
kembali diatas Bunsen kemudian diamati warna nyala yang ditimbullkan oleh
Cu-Halida
|
Kawat
menghasilkan warna orange
|
*Tes CaO
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Dipanaskan
cangkang telur sebagai pengganti CaO hingga suhu tinggi
|
Tidak
ada perubahan apa-apa
|
2.
|
Saat
masih panas, ditambahkan 2 tetes n-hexane
|
Tidak
ada perubahan warna ( tetap bening)
|
3.
|
Setelah
didinginkan, didihkan kembali dengan
air suling (5-10 ml). dituangkan dalam gelas kimia 100 ml yang udah terisi
HNO3 encer. Dan ditambahkan 2-3 ml larutan AgNO3 encer
|
Saat
didihkan warna menjadi keruh dan adanya gelembung, saat dimaukan kedalam
gelaskimia warnanya bening kembali
|
c. Metode leburan dengan Natrium
*Belerang
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Diberikan
3 ml larutan L(putih telur) yang diasamkan dengan HCL pekat, didihkan dan
ditutup tabung reaksi menggunakan kertas saring yang dibasahi dengan pb-
asetat 10%
|
-tampak
ada gelembung gas
-adanya
bau tidak sedap
-putih
telur menggumpal
|
2.
|
Diteteskan
1-2 tetes larutan Na-nitroprosida
|
Adanya
endapan berwarna putih agak coklat, merupakan tanda adanya keberadaan unsur
belerang
|
*Nitrogen
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Diteteskan
5 tetes FeSO4 pada larutan L
|
Muncul
gumpalan berwarna coklat kehitaman
|
2.
|
Ditambah
1 tetes FeCl3
|
Warna
berubah menjadi kuning
|
3.
|
Ditetesi
5 tetes Kf
|
Gumpalan
menjadi lebih banyak
|
4.
|
Ditambahkan
5 ml NaOH
|
Gumpalan
menjadi buyar dan turun kedasar permukaan
|
5.
|
dipanaskan
|
Timbul
warna putih pada pinggiran dan kuning pada tengah tabung
|
6.
|
Didinginkan
dan ditambahkan 5 tetes H2SO4 encer
|
Timbul
endapan
|
*Halogen
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
Disiapkan
3 ml larutan L yang diasamkan dengan HNO3 encer
|
Warna
larutan putih keruh
|
2.
|
Dididihkan
selama 5-10 menit
|
-warna
larutan berubah menjadi kuning
-timbul
banyak gas meletup-letup
-timbul
bau tidak sedap
|
3.
|
Dimasukan
5 ml larutan AgNO3 encer(5-10)% dan didihkan
|
Adanya
endapan berwarna hitam kecoklatan
|
7.2 Kelarutan
*Kelarutan dalam air
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam air(+)
|
2.
|
garam
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa garam larut dalam air (+)
|
3.
|
tepung
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam air(-)
|
4.
|
minyak
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam air(-)
|
5.
|
Putih
telur
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam air(-)
|
*Kelarutan dalam Eter
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam eter(+)
|
2.
|
garam
|
|
3.
|
tepung
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam eter(-)
|
4.
|
minyak
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam eter(+)
|
5.
|
Putih
telur
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam eter(+)
|
*Kelarutan dalam NaOH 5%
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam NaOH 5 % (+)
|
2.
|
garam
|
Larutan
Keruh, ini menunjukan bahwa garam tidak larut dalam NaOH 5 %
|
3.
|
tepung
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam NaOH 5%(-)
|
4.
|
minyak
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam NaOH, 5%(-)
|
5.
|
Putih
telur
|
Larutan
keruh, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam NaOH, 5%(-)
|
*Kelarutan dalam NaHCO3 5%
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Adanya
gas yang ditimbulkan, menunjukan gula larut dalam NaHCO3 (+)
|
2.
|
garam
|
Tidak
timbul gas, ini menunjukan bahwa gaeam tidak larut dalam NaHCO3, 5%
|
3.
|
tepung
|
Tidak
ditimbulkan gas, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam NaHCO3, 5%(-)
|
4.
|
minyak
|
Tidak
timbul gelembung/gas CO2, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam
NaHCO3, 5%(-)
|
5.
|
Putih
telur
|
Di
timbulkan gas, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam NaHCO3, 5%(+)
|
*Kelarutan dalam HCl
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam HCl(+)
|
2.
|
garam
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa garam larut dalam HCl
|
3.
|
tepung
|
Larutan
Jernih, ini menunjukan bahwa tepung larut dalam air(+)
|
4.
|
minyak
|
Larutan
Jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam HCl(+)
|
5.
|
Putih
telur
|
Larutan
Jernih, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam HCl(+)
|
*Kelarutan dalam H2SO4 Pekat
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan
jernih dan terasa sedikit panas. ini menunjukan bahwa gula larut dalam H2SO4
Pekat(+)
|
2.
|
garam
|
Larutan
keruh, menunjukan bahwa garam tidak larut dalam H2SO4 pekat(-)
|
3.
|
tepung
|
Tidak
muncul gelembung, dan warna berubah menjadi orange
|
4.
|
minyak
|
Larutan
jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam H2SO4(+)
|
5.
|
Putih
telur
|
Warna
berubah menjadi merah, dan terasa panas, ini menunjukan bahwa putih telur
larut dalam H2SO4 pekat(+)
|
*Kelarutan dalam H3PO4 Pekat
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Percobaan
|
1.
|
gula
|
Larutan jernih,
ini menunjukan bahwa gula larut dalam H3PO4 Pekat(+)
|
2.
|
garam
|
Larutan
Jernih, namun timbul endapan
|
3.
|
tepung
|
Larutan
jernih dan terdapat endapan
|
4.
|
minyak
|
Larutan keruh,dan
ada batasan diantara keduanya. ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam
H3PO4(-)
|
5.
|
Putih telur
|
Larutan jernih,
ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam air( +)
|
VIII.
Pembahasan
Percobaan
kali ini yang berjudulkan “Analisis kualitatif unsure-unsur organic dan
penentuan kelas kelarutan” pada hakikatnya dilakukan untuk mengetahui dan
memahami prinsip dasar kerja serta menganalisis senyawa. Senyawa organic
merupakan suatu golongan yang didalamnya terkandung beberapa unsure, seperti
unsure karbon. Sifat fisik yang dimiliki oleh senyawa organic yaitu, titik
didih, titik leleh, ketergantungan struktur terhadap kelarutan serta berat molekul.
Melalui analisis kualitatif kita bisa menentukan keberadaan senyawa organic
dalam suatu zat. Melalui analisis secara kualitatif juga dapat diketahui
termasuk kedalam kelompok manakah suatu senyawa organic berdasarkan gugus
fungsinya.
Kelarutan
atau solubilitas dinyatakan sebagai suatu keadaan ketika larutnya zat kimia
yang berupa zat terlarut pada zat pelarut secara homogen dan pada
kesetimbangan. Melalui kelaruan senyawa organic pada air, asam, basa ataupun
basa encer t dapat diketahui ada atau tidaknya suatu komponen fungsional
tertentu.
8.1 Analisis Unsur
Hal
pertama yang harus dilakukan dalam analisis terhadap senyawa organic adalah
dengan mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat fisik yang dimiliki senyawa
tersebut, seperti bentuk, bau, titik didih, titik leleh dan warna . unsure
penyususn utama dari senyawa organic umumnya adalah karbon. Senyawa lain yang
mungkin terkandung dalam enyawa organic adalah Hidrogen. Nitrogen. Dan Halogen.
8.1.1 Karbon dan Hidrogen
Pada
percobaan yang pertama ini yaitu menganalisis senyawa karbon dan hydrogen.
Berdaarkan beberapa literature analisis ini dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu pemanasan dan pengarangan. Dalam percobaan ini praktikan menggunakan cara
pemanasan, yaitu dengan memanaskan serbuk CuO kering dan dicampurkan dengan
Gula. Dalam Gula terkandung salah satu senyawa organic yang akan diuji, itulah
mengapa digunakan gula dalam praktikum ini. Saat serbuk CuO Dipanaskan warna
Yang ditimbulkan Adalah hitam. Kemudian etelah dicampurkan dengan gula warna
tidak berubah, namun gula menjadi leleh dan bercampur dengan serbuk CuO.
Menurut literature yang praktikan baca, seharusnya warna yang dimunculkan
adalah merah kecoklatan seperti obat luka(betadin). Serbuk CuO digunakan untuk
memepercepat reaksi pembakaran gula, dimana seperti yang kita ketahui bahwa CuO
dapat mereduksi gula, dan gula yang nantinya akan mengoksidasi CuO. Gas yang
dihasilkan dari pemanasan gula dialirkan dengan pipa pengalir menuju ke labu
Erlenmeyer yang berisi air kapur Ca(OH)2.setelah tercampur antara gas
pembakaran gula dengan air kapur air akan mengeruh dan menghasilkan endapan
dengan reaksi :
Ca(OH)2 + CO2----àCaCO3 + H2O
Namun
pada percobaan yang kami lakukan tidak ditemukan endapan. Hanya adanya uap air
dan gelembung yang menunjukan adanya kandungan karbon dan hydrogen didalam
larutan tersebut.
8.1.2 Halogen
a). Tes Bellstein
tes bellstein
merupakan metode yang digunakan dalam medeteksi keberadaan suatu unsure H dan C
dalam senyawa. Langkah yang dilakukan adalah dengan pemijaran atau uji nyala
pada kawat tembaga. Sebelum menggunakan kawat tembaga untuk uji nyala,
praktikan perlu memanaskan terlebih dahulu kawat nikrom pada Bunsen, barulah
kemudian Kawat tembaga di tetesi dengan CCl4 dan dipanaskan diatas Bunsen
.warna yang ditunjukan atau dihasilkan adalah orange pada ujung kawat tembaga.
b). Tes CaO
Langkah awal
yang dilakukan adalah memanaskan CaO yang pada percobaan ini kami ganti dengan
cangkang telur. Pada saat dipanaskan warnanya jernih. Kemudian didinginkan dan
dipanaskan kembali dengan air suling, warna berubah menjadi keruh dan muncul
gelembung. Setelah dimasukan kedalam gelas kimia yang telah terisi HNO3 dan
AgNO3 warna yangdihasilkan kembali jernih.
8.1.3 Metode Leburan dengan Natrium
Logam natrium memeiliki sifat kereaktifan dengan air, sehingga digunakan
sebagai bahan pengidentifikasian terhadap unsur, oleh karena itu juga tabung
reaksi yang digunakan harus bebas dari air.
a). Belerang
Pada percobaa ini, praktikan dituntut untuk dapat menentukan apakah dalam
suatu zat mengandung belerag atau tidak. Langkah awal adalah diambil 1-2 larutan
L yang pada percobaan ini digunakan putih telur, kemudian diasamkan dengan HCl
pekat, didihkan dan ditutup tabung reaksi dengan kertas saring dan dibasahi
dengan Pb Asetat 10%, tampak adanya gelembung kemudian bau tidak sedap dan
putih telur menggumpal. Selanjutnya ditetesi 1-2 larutan Na-Nitroprosida,
munculah endapan berwarna putih kecoklatan yang menunjukan adanya belerang.
b). Nitrogen
pada percobaan ini, hal pertama yang
dilakukan adalah diteteskan 5 tetes FeSO4 pada larutan L, Langsung Muncul
Gumpalan Berwarna Coklat Kehitaman. Setelah ditambah 1 tetes FeCl3 warna
berubah menjadi kuning, selanjutnya ditetesi dengan 5 tetes kf, gumpalan yang
dihasilkan menjadi lebih banyak. Setelah itu ditambahkan 5 ml NaOH dan
dipanaskan, gumpalan menjadi buyar dan turun kedasar permukaan, selai itu
larutan juga menimbulkan warna putih pada pinggiran ttabung, setelah
didinginkan dan ditambah 5 tetes H2SO4 encer, timbulah endapan.
c). Halogen
mula-mula disisapkan larutan L
3ml yang diasamkan dengan HNO3 encer, didapatkan warna larutan keruh. Setealh
itu larutan dididihkan, terjadi perubahan warna menjadi kuning, timbul banyak
gas dan bau tidak sedap. Tahap terakhir ditambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer,
dan dididihkan, tibulah endapan berwarna hitam kecoklatan.
8.2 Penentuan
Kelas Kelarutan
Pada
percobaan kelas kelarutan ,praktikan akan menggunakan beberapa pelarut, baik
itu berupa polar ataupun nonpolar. Pada hakikatnya percobaan uji kelarutan ini
dilakukan untuk mengetahui mengapa suatu senyawa dapat larut dan termasuk
kedalam asam lemah, asam kuat ataupun basa lemah, basa kuat kah senyawa
tersebut.
8.2.1
Kelarutan dalam Air
Digunakan lima(5) macam sampel yang akan diuji kelarutannya dengan
air.
1. gula : gula dikatakan sebagai senyawa organic, saat gula
dilarutkan dalam air, warna dari larutan campuran adalah bening atau jerni, ini
menandakan bahwa gula dapat larut dalam
air.
2. garam : sama seperti gula, ketika garam dilarutkan dalam air,
warna yangdihasilkan dari larutan campuran terebut adalah jernih, ini
menendakan bahwa garam larut dalam air.
3. tepung : saat tepung dicampurkan dengan air tanpa adanya
pengadukan, warna larutan campuran yang dihasilkan adalah keruh, ini menandakan
bahwa tepung tidak dapat larut dalam air. Mengapa dikatakan tidak laru ? salah
satu kandungan protein didalam tepung yaitu gluten yang berfungsi menjaga
adonan tetap kenyal, gluten inilah yang memiliki sifat tahan terhadap air.
4. minyak : ketika minyak dicampurkan dengan air, warna dari
campuran tersebut adalah jernih. Akan tetapi antara keduanya tidak bercampur,
yang artinya terdapat batas pemisah diantara minyak dan air. Mengapa begitu ?
air merupakan senyawa polar sedangkan minyak adalah sebaliknya, yaitu non
polar. Ketika keduanya disatukan maka air hanya akan menempel pada molekul
organic. Karna masa jenis air lebih besar dari pada minyak, menyebabkan posisi
minya selalu berada di atas air.
5. putih telur : saat dicampurkan putih telur dengan air, warna
larutan menjadi keruh dan menghasilkan busa, itu artinya putih telur tidak
larut dalam air.
8.2.2
Kelarutan dalam Eter
1.
Gula : Saat gula dilarutkan dalam eter , larutan
jernih. Dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa gula tidak larut dalam eter,
karena eter bersifat polar, sedangkan gula bersifat non polar.
2. Garam :
3.Tepung : ketika dicampurkan dengan eter,
larutan keruh dan kurang larut
4. Minyak : larut dalam air, hal ini dibuktikan
dengan campuran dari eter dan minya menghasilkan larutan jernih
5. Putih telur : larutan bersifat jernih , namun
timbul batas antara putih telur dan eter
8.2.3
Kelarutan dalam NaOH 5%
1.
Gula :saat gula dicampurkan dengan NaOH 5%
,warna larutan jernih yang menandakan bahwa gula larut dalam NaOH
2.
Garam : pada saat garam dilarutkan dalam NaOH,
Larutan tampak keruh. Itu menandakan bahwa garam tidak larut dalam NaOH
3.
Tepung: tepung tidak larut dalam NaOH. Ini
dikarenakan pada saat dicampurkan keduanya menghasilkan warna yang keruh
4.
Minyak :saat dicampurkan dengan NaOH Larutan keruh.
Dan timbul batasan diantara keduanya. Itu menandakan bahwa minyak tidak larut
dalam NaOH, selain itu sifat dari minyak adalah nonpolar, dan NaOH bersifat
polar
5.
Putih telur : larut dalam NaOH, Karena larutan
dari campuran keduanya berwarna jernih, walaupun terdapat busa.
8.2.4
Kelarutan dalam NaHCO3 (5%)
1.
Gula :larutan jernih, dan timbul gas CO2 dalam
larutan. Ini menandakan bahwa gula larut dalam NaHCO3
2.
Garam :larutan yang ditimbulkan jernih, namun
ada endapan yang terbentu
3.
Tepung :larutan berwarna keruh dan timbul
gelembung gas , ini menandakan bahwa tepung tidak larut dalam NaHCO3
4.
Minyak : larut dalam NaHCO3, ini dibuktikann
dengan warna larutan yang jernih antara minyak dan larutan NaHCO3
5.
Putih telur: larutan juga menghasilkan warna
jernih, karenanya putih telur dikatakan larut dalam NaHCO3, 5%
8.2.5
Kelarutan dalam HCl
1.
Gula : saat gula dilarutkan dalam HCl, larutan
berwarna jernih, yang menandakan bahwa gula larut dalam Hcl
2.
Garam : Larutan jernih, ini berarti garam
dapat larut dalam HCl
3.
Tepung: larutan jerrnih, ini menunjukan tepung
dapat larut dalam HCl
4.
Minyak : Larutan Jernih, ini menunjukan minyak
larut dalam HCl
5.
Putih telur: larutan jernih, ini menunjukan
putih telur larut dalam HCl
8.2.6
Kelarutan dalam H2SO4 Pekat
1.
Gula : Larut dalam H2SO4 Pekat, hal ini
ditandai dengan larutan yang berwarna jernih dan timbulnya rasa panas saat
dilarutan dalam H2SO4 pekat
2.
Garam : larutan keruh, yang berrti garam tidak
dapat larut dalam H2SO4
3.
Tepung: larut dalam H2SO4, hanya saja warna
yang ditimbulkan adalah orange
4.
Minyak : larutan jernih, ini menunjukan bahwa
minyak larut dalam H2SO4
5.
Putih telur:warna berubah menjadi merah hari,
dan terasa panas saat di pegang. Ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam
H2SO4 pekat
8.2.7
Kelarutan dalam H3PO4 Pekat
1.
Gula :larut dalam H3PO4 pekat, ini ditandai
dengan larutan yang berwarna jernih
2.
Garam : larutan jernih dan menghasilkan
endapan
3.
Tepung: larutan jernih, namun terbentuk
endapan
4.
Minyak : Larutan berwarna keruh dan terdapat
batasan diantara keduanya, ini
menunjukan minyak tidak larut dalam H3PO4
5.
Putih telur: larutan berwarna jernih, ini
menunjukan putih telur larut dalam H3PO3
IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1.
pada saat uji kelas kelarutan pada garam yang
dilarutkan dengan H3PO4 Pekat, menghasilkan larutan yang berwarna jernih, akan tetapi
ditemukan juga adanya endapan. Dari hasil tersebut, apakah garam dinyatakan
larut atau tidak larut dalam larutan H3PO4 ? dan berikan alasan
2.
pada uji beilstein , kawat nikrom yang telah
ditetesi CCl4 yang kemudian dibakar diatas bunsen menghasilkan warna orange.
Sedangan pada literatur yang saya baca dari hasil praktikum praktikan adalah
warna hijau kebiruan, mengapa hasil warna yang ditimbulkan berbeda ?
faktor apa yang mempengaruhi ?
3.
pada saat uji kelarutan gula dalam eter,
larutan yang dihasilkan jernih. Apakah itu berarti gula larut dalam eter ?,
padahal seperti yang kita ketahui bahwa gula bersifat polar dan eter bersifat
non polar
X. Manfat
Melalui praktikum ini yaitu mengenai analisa
kualitatif unsur-unsur zat organi dan penuntun kelas kelarutan dapat membuat
praktikan menjadi mengetahui dan memahami betul bagaimana prinsip dasar dari
penentuan adanya kandungan suaru unsur atau komponen tertentu dalam suatu
senyawa kimia organi. Dapat juga memahami tahap kerja analisa unsur karbon,
hidrogen dan nitrogen. Melalui praktikum ini juga praktikan dapat menetukan
sifat kelarutan dari suatu senyawa.
X. Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.
analisiss kualitataif merupakan suatu metode
atau tahapan yang digunakan dalam pemeriksaan atau pengujian suatu keberadaan
unsur dalam senyawa, yang pada umumnya ditetesi dengan suatu sampel.
2.
Tahapan yang harus dilalui dalam menganalisis
suatu unsur karbon dan hidrogen melalui cara penambahan CuO dan gula, kemudian
dipanaskan. Uji keberadaan nitrogen dan halogen yang menggunakan larutan L,
untuk mengetahui keberadaan unsur S, N dan senyawa halogen dalam suatu larutan
L trsebut
3.
Analisis unsur unknown pada percobaan nitrogen
yaitu dengan larutan L dan putih telur.
XI. Daftar Pustaka
Cahyono. 2012. Jurnal Fisika. Bandung: ITB
Mu’nis. 2010. Aktivitas Anti Oksidan Ekstraksi Daun Cengkeh. Bandung: ITB
Sulto. 2016. Ilmu Kimia Organik. Jakarta: Rineka Cipta
Syamsurizal. 2019. Analisa kualitatif senyawa organik. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/ diakses pada 26 Januari 2020 pukul 21a.35 wib
Widjaja, B. 2014. Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Stabilias Phycicyanin dari Mikroalga
Spirulina Platensis. Jurnal Teknologi kimia dan Industri. Vol 2 No 2:60-67
Lampiran
untuk lebih jelasnya, silahkan cek vidio di link, dibawah ini ya :
https://youtu.be/n6w2MKco_zY
Lampiran
untuk lebih jelasnya, silahkan cek vidio di link, dibawah ini ya :
https://youtu.be/n6w2MKco_zY
Assalamualaikum wr.wb.
BalasHapusPerkenalkan nama saya Fitrianty (A1C118032) akan menjawab pertanyaan nomor 3 dimana gula tidak larut dalam eter. Hal ini disebabkan karena gula bersifat polar dan eter bersifat nonpolar yang menyebabkan gula dan eter tidak dapat saling melarut. Kelarutan senyawa organik ini bergantung pada kemampuan senyawa tersebut membentuk ikatan hidrogen dan atom-atom elektronegatifnya.
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusSaya Fadillah Fatma dengan NIM A1C118092 ingin menjawab pertanyaan soal nomor 1. Berdasarkan prosedur kerja yang mengatakan bawa hasil kelarutan bernilai positif jika larutan jernih. Maka dapat dikatakan bahwa larutan garam yang dilarutkan dengan H3PO4 larut dalam air.