Senin, 03 Februari 2020

Laporan Praktikum Kimia Organik 1 percobaan 1


Laporan Praktikum Kimia Organik 1 Percobaab-1

“”Analisa Kualitatif Unsur-Unsur Zat organic dan Penuntun Kelas Kelarutan”


VII. Data Pengamatan
7.1 Analisis Unsur
7.1.1 Karbon dan Hidrogen
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Dipanaskan 1-2 gram serbuk CuO kering  diatas pemanas bunsen
Tidak ada perubahan apapun yang terjadi, warna tetap seperti awal yaitu, hitam
2.
Dicampurkan dalam beberapa jumlah gula
Terjadi rekasi dimana CuO bercampur dengan gula meleleh
3.
Sambil terus dipanaskan . dimasukan kedalam tabung reaksi pyrex. Tabung pengalir gas disusun agar ga yang mengalir bisa masuk kedalam tabung yang berisi 10 Ml Ca(OH)2
Terdapat uap air dalam tavung gas, dan munculnya gelembung gas. Itu artinya terdapat karbon, dan hydrogen didalamnya.
b. Halogen
   *Tes Beilstelin
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Dipanaskan kawat tembaga diatas bunsen
Warna yang muncul pada kwawat adalah kemerah-merahan
2.
Di dinginkan kembali, dan dimasukan 2 tetes CCl4
_
3.
Dipijarkan kembali diatas Bunsen kemudian diamati warna nyala yang ditimbullkan oleh Cu-Halida
Kawat menghasilkan warna orange

*Tes CaO
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Dipanaskan cangkang telur sebagai pengganti CaO hingga suhu tinggi
Tidak ada perubahan apa-apa
2.
Saat masih panas, ditambahkan 2 tetes n-hexane
Tidak ada perubahan warna ( tetap bening)
3.
Setelah  didinginkan, didihkan kembali dengan air suling (5-10 ml). dituangkan dalam gelas kimia 100 ml yang udah terisi HNO3 encer. Dan ditambahkan 2-3 ml larutan AgNO3 encer
Saat didihkan warna menjadi keruh dan adanya gelembung, saat dimaukan kedalam gelaskimia warnanya bening kembali
c. Metode leburan dengan Natrium
*Belerang
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Diberikan 3 ml larutan L(putih telur) yang diasamkan dengan HCL pekat, didihkan dan ditutup tabung reaksi menggunakan kertas saring yang dibasahi dengan pb- asetat 10%
-tampak ada gelembung gas
-adanya bau tidak sedap
-putih telur menggumpal
2.
Diteteskan 1-2 tetes larutan Na-nitroprosida
Adanya endapan berwarna putih agak coklat, merupakan tanda adanya keberadaan unsur belerang

*Nitrogen
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Diteteskan 5 tetes FeSO4 pada larutan L
Muncul gumpalan berwarna coklat kehitaman
2.
Ditambah 1 tetes FeCl3
Warna berubah menjadi kuning
3.
Ditetesi 5 tetes Kf
Gumpalan menjadi lebih banyak
4.
Ditambahkan 5 ml NaOH
Gumpalan menjadi buyar dan turun kedasar permukaan
5.
dipanaskan
Timbul warna putih pada pinggiran dan kuning pada tengah tabung
6.
Didinginkan dan ditambahkan 5 tetes  H2SO4 encer
Timbul endapan

*Halogen
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
Disiapkan 3 ml larutan L yang diasamkan dengan HNO3 encer
Warna larutan putih keruh
2.
Dididihkan selama 5-10 menit
-warna larutan berubah menjadi kuning
-timbul banyak gas meletup-letup
-timbul bau tidak sedap
3.
Dimasukan 5 ml larutan AgNO3 encer(5-10)% dan didihkan
Adanya endapan berwarna hitam kecoklatan

7.2 Kelarutan
*Kelarutan dalam air
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam air(+)
2.
garam
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa garam larut dalam air (+)
3.
tepung
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam air(-)
4.
minyak
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam air(-)
5.
Putih telur
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam air(-)

*Kelarutan dalam Eter
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam eter(+)
2.
garam

3.
tepung
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam eter(-)
4.
minyak
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam eter(+)
5.
Putih telur
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam eter(+)

*Kelarutan dalam NaOH 5%
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam NaOH 5 % (+)
2.
garam
Larutan Keruh, ini menunjukan bahwa garam tidak larut dalam NaOH 5 %
3.
tepung
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam NaOH 5%(-)
4.
minyak
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam NaOH, 5%(-)
5.
Putih telur
Larutan keruh, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam NaOH, 5%(-)

*Kelarutan dalam NaHCO3 5%
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Adanya gas yang ditimbulkan, menunjukan gula larut dalam NaHCO3 (+)
2.
garam
Tidak timbul gas, ini menunjukan bahwa gaeam tidak larut dalam NaHCO3, 5%
3.
tepung
Tidak ditimbulkan gas, ini menunjukan bahwa tepung tidak larut dalam NaHCO3, 5%(-)
4.
minyak
Tidak timbul gelembung/gas CO2, ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam NaHCO3, 5%(-)
5.
Putih telur
Di timbulkan gas, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam NaHCO3, 5%(+)

*Kelarutan dalam HCl
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam HCl(+)
2.
garam
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa garam larut dalam HCl
3.
tepung
Larutan Jernih, ini menunjukan bahwa tepung larut dalam air(+)
4.
minyak
Larutan Jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam HCl(+)
5.
Putih telur
Larutan Jernih, ini menunjukan bahwa putih telur tidak larut dalam HCl(+)

*Kelarutan dalam H2SO4 Pekat
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih dan terasa sedikit panas. ini menunjukan bahwa gula larut dalam H2SO4 Pekat(+)
2.
garam
Larutan keruh, menunjukan bahwa garam tidak larut dalam H2SO4 pekat(-)
3.
tepung
Tidak muncul gelembung, dan warna berubah menjadi orange
4.
minyak
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam H2SO4(+)
5.
Putih telur
Warna berubah menjadi merah, dan terasa panas, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam H2SO4 pekat(+)


*Kelarutan dalam H3PO4 Pekat
No
Perlakuan
Hasil Percobaan
1.
gula
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa gula larut dalam H3PO4 Pekat(+)
2.
garam
Larutan Jernih, namun timbul endapan
3.
tepung
Larutan jernih dan terdapat endapan
4.
minyak
Larutan keruh,dan ada batasan diantara keduanya. ini menunjukan bahwa minyak tidak larut dalam H3PO4(-)
5.
Putih telur
Larutan jernih, ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam air( +)
                VIII. Pembahasan
Percobaan kali ini yang berjudulkan “Analisis kualitatif unsure-unsur organic dan penentuan kelas kelarutan” pada hakikatnya dilakukan untuk mengetahui dan memahami prinsip dasar kerja serta menganalisis senyawa. Senyawa organic merupakan suatu golongan yang didalamnya terkandung beberapa unsure, seperti unsure karbon. Sifat fisik yang dimiliki oleh senyawa organic yaitu, titik didih, titik leleh, ketergantungan struktur terhadap kelarutan serta berat molekul. Melalui analisis kualitatif kita bisa menentukan keberadaan senyawa organic dalam suatu zat. Melalui analisis secara kualitatif juga dapat diketahui termasuk kedalam kelompok manakah suatu senyawa organic berdasarkan gugus fungsinya.
Kelarutan atau solubilitas dinyatakan sebagai suatu keadaan ketika larutnya zat kimia yang berupa zat terlarut pada zat pelarut secara homogen dan pada kesetimbangan. Melalui kelaruan senyawa organic pada air, asam, basa ataupun basa encer t dapat diketahui ada atau tidaknya suatu komponen fungsional tertentu.

8.1 Analisis Unsur
Hal pertama yang harus dilakukan dalam analisis terhadap senyawa organic adalah dengan mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat fisik yang dimiliki senyawa tersebut, seperti bentuk, bau, titik didih, titik leleh dan warna . unsure penyususn utama dari senyawa organic umumnya adalah karbon. Senyawa lain yang mungkin terkandung dalam enyawa organic adalah Hidrogen. Nitrogen. Dan Halogen.

8.1.1 Karbon dan Hidrogen
Pada percobaan yang pertama ini yaitu menganalisis senyawa karbon dan hydrogen. Berdaarkan beberapa literature analisis ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pemanasan dan pengarangan. Dalam percobaan ini praktikan menggunakan cara pemanasan, yaitu dengan memanaskan serbuk CuO kering dan dicampurkan dengan Gula. Dalam Gula terkandung salah satu senyawa organic yang akan diuji, itulah mengapa digunakan gula dalam praktikum ini. Saat serbuk CuO Dipanaskan warna Yang ditimbulkan Adalah hitam. Kemudian etelah dicampurkan dengan gula warna tidak berubah, namun gula menjadi leleh dan bercampur dengan serbuk CuO. Menurut literature yang praktikan baca, seharusnya warna yang dimunculkan adalah merah kecoklatan seperti obat luka(betadin). Serbuk CuO digunakan untuk memepercepat reaksi pembakaran gula, dimana seperti yang kita ketahui bahwa CuO dapat mereduksi gula, dan gula yang nantinya akan mengoksidasi CuO. Gas yang dihasilkan dari pemanasan gula dialirkan dengan pipa pengalir menuju ke labu Erlenmeyer yang berisi air kapur Ca(OH)2.setelah tercampur antara gas pembakaran gula dengan air kapur air akan mengeruh dan menghasilkan endapan dengan reaksi :
Ca(OH)2 + CO2----àCaCO3 + H2O
Namun pada percobaan yang kami lakukan tidak ditemukan endapan. Hanya adanya uap air dan gelembung yang menunjukan adanya kandungan karbon dan hydrogen didalam larutan tersebut.

8.1.2 Halogen
a). Tes Bellstein
tes bellstein merupakan metode yang digunakan dalam medeteksi keberadaan suatu unsure H dan C dalam senyawa. Langkah yang dilakukan adalah dengan pemijaran atau uji nyala pada kawat tembaga. Sebelum menggunakan kawat tembaga untuk uji nyala, praktikan perlu memanaskan terlebih dahulu kawat nikrom pada Bunsen, barulah kemudian Kawat tembaga di tetesi dengan CCl4 dan dipanaskan diatas Bunsen .warna yang ditunjukan atau dihasilkan adalah orange pada ujung kawat tembaga.
b). Tes CaO
Langkah awal yang dilakukan adalah memanaskan CaO yang pada percobaan ini kami ganti dengan cangkang telur. Pada saat dipanaskan warnanya jernih. Kemudian didinginkan dan dipanaskan kembali dengan air suling, warna berubah menjadi keruh dan muncul gelembung. Setelah dimasukan kedalam gelas kimia yang telah terisi HNO3 dan AgNO3 warna yangdihasilkan kembali jernih.

8.1.3 Metode Leburan dengan Natrium
Logam natrium memeiliki sifat kereaktifan dengan air, sehingga digunakan sebagai bahan pengidentifikasian terhadap unsur, oleh karena itu juga tabung reaksi yang digunakan harus bebas dari air.
a). Belerang
Pada percobaa ini, praktikan dituntut untuk dapat menentukan apakah dalam suatu zat mengandung belerag atau tidak. Langkah awal adalah diambil 1-2 larutan L yang pada percobaan ini digunakan putih telur, kemudian diasamkan dengan HCl pekat, didihkan dan ditutup tabung reaksi dengan kertas saring dan dibasahi dengan Pb Asetat 10%, tampak adanya gelembung kemudian bau tidak sedap dan putih telur menggumpal. Selanjutnya ditetesi 1-2 larutan Na-Nitroprosida, munculah endapan berwarna putih kecoklatan yang menunjukan adanya belerang.
b). Nitrogen
 pada percobaan ini, hal pertama yang dilakukan adalah diteteskan 5 tetes FeSO4 pada larutan L, Langsung Muncul Gumpalan Berwarna Coklat Kehitaman. Setelah ditambah 1 tetes FeCl3 warna berubah menjadi kuning, selanjutnya ditetesi dengan 5 tetes kf, gumpalan yang dihasilkan menjadi lebih banyak. Setelah itu ditambahkan 5 ml NaOH dan dipanaskan, gumpalan menjadi buyar dan turun kedasar permukaan, selai itu larutan juga menimbulkan warna putih pada pinggiran ttabung, setelah didinginkan dan ditambah 5 tetes H2SO4 encer, timbulah endapan.
c). Halogen
    mula-mula disisapkan larutan L 3ml yang diasamkan dengan HNO3 encer, didapatkan warna larutan keruh. Setealh itu larutan dididihkan, terjadi perubahan warna menjadi kuning, timbul banyak gas dan bau tidak sedap. Tahap terakhir ditambahkan 5 ml larutan AgNO3 encer, dan dididihkan, tibulah endapan berwarna hitam kecoklatan.

8.2 Penentuan Kelas Kelarutan                          
Pada percobaan kelas kelarutan ,praktikan akan menggunakan beberapa pelarut, baik itu berupa polar ataupun nonpolar. Pada hakikatnya percobaan uji kelarutan ini dilakukan untuk mengetahui mengapa suatu senyawa dapat larut dan termasuk kedalam asam lemah, asam kuat ataupun basa lemah, basa kuat kah senyawa tersebut.

8.2.1   Kelarutan dalam Air
Digunakan lima(5) macam sampel yang akan diuji kelarutannya dengan air.
1. gula : gula dikatakan sebagai senyawa organic, saat gula dilarutkan dalam air, warna dari larutan campuran adalah bening atau jerni, ini menandakan bahwa gula  dapat larut dalam air.
2. garam : sama seperti gula, ketika garam dilarutkan dalam air, warna yangdihasilkan dari larutan campuran terebut adalah jernih, ini menendakan bahwa garam larut dalam air.
3. tepung : saat tepung dicampurkan dengan air tanpa adanya pengadukan, warna larutan campuran yang dihasilkan adalah keruh, ini menandakan bahwa tepung tidak dapat larut dalam air. Mengapa dikatakan tidak laru ? salah satu kandungan protein didalam tepung yaitu gluten yang berfungsi menjaga adonan tetap kenyal, gluten inilah yang memiliki sifat tahan terhadap air.
4. minyak : ketika minyak dicampurkan dengan air, warna dari campuran tersebut adalah jernih. Akan tetapi antara keduanya tidak bercampur, yang artinya terdapat batas pemisah diantara minyak dan air. Mengapa begitu ? air merupakan senyawa polar sedangkan minyak adalah sebaliknya, yaitu non polar. Ketika keduanya disatukan maka air hanya akan menempel pada molekul organic. Karna masa jenis air lebih besar dari pada minyak, menyebabkan posisi minya selalu berada di atas air.
5. putih telur : saat dicampurkan putih telur dengan air, warna larutan menjadi keruh dan menghasilkan busa, itu artinya putih telur tidak larut dalam air.

8.2.2        Kelarutan dalam Eter
            1.   Gula : Saat gula dilarutkan dalam eter , larutan jernih. Dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa gula tidak larut dalam eter, karena eter bersifat polar, sedangkan gula bersifat non polar.
             2.  Garam :
             3.Tepung : ketika dicampurkan dengan eter, larutan keruh dan kurang larut
            4.  Minyak : larut dalam air, hal ini dibuktikan dengan campuran dari eter  dan minya  menghasilkan larutan jernih
           5.   Putih telur : larutan bersifat jernih , namun timbul batas antara putih telur dan eter

8.2.3             Kelarutan dalam NaOH 5%
1.    Gula :saat gula dicampurkan dengan NaOH 5% ,warna larutan jernih yang menandakan bahwa gula larut dalam NaOH
2.    Garam : pada saat garam dilarutkan dalam NaOH, Larutan tampak keruh. Itu menandakan bahwa garam tidak larut dalam NaOH
3.    Tepung: tepung tidak larut dalam NaOH. Ini dikarenakan pada saat dicampurkan keduanya menghasilkan warna yang keruh
4.    Minyak :saat dicampurkan dengan NaOH Larutan keruh. Dan timbul batasan diantara keduanya. Itu menandakan bahwa minyak tidak larut dalam NaOH, selain itu sifat dari minyak adalah nonpolar, dan NaOH bersifat polar
5.    Putih telur : larut dalam NaOH, Karena larutan dari campuran keduanya berwarna jernih, walaupun terdapat busa.


8.2.4        Kelarutan dalam NaHCO3 (5%)
1.    Gula :larutan jernih, dan timbul gas CO2 dalam larutan. Ini menandakan bahwa gula larut dalam NaHCO3
2.    Garam :larutan yang ditimbulkan jernih, namun ada endapan yang terbentu
3.    Tepung :larutan berwarna keruh dan timbul gelembung gas , ini menandakan bahwa tepung tidak larut dalam NaHCO3
4.    Minyak : larut dalam NaHCO3, ini dibuktikann dengan warna larutan yang jernih antara minyak dan larutan NaHCO3
5.    Putih telur: larutan juga menghasilkan warna jernih, karenanya putih telur dikatakan larut dalam NaHCO3, 5%

8.2.5        Kelarutan dalam HCl
1.      Gula : saat gula dilarutkan dalam HCl, larutan berwarna jernih, yang menandakan bahwa gula larut dalam Hcl
2.      Garam : Larutan jernih, ini berarti garam dapat larut dalam HCl
3.      Tepung: larutan jerrnih, ini menunjukan tepung dapat larut dalam HCl
4.      Minyak : Larutan Jernih, ini menunjukan minyak larut dalam HCl
5.      Putih telur: larutan jernih, ini menunjukan putih telur larut dalam HCl

8.2.6        Kelarutan dalam H2SO4 Pekat
1.      Gula : Larut dalam H2SO4 Pekat, hal ini ditandai dengan larutan yang berwarna jernih dan timbulnya rasa panas saat dilarutan dalam H2SO4 pekat
2.      Garam : larutan keruh, yang berrti garam tidak dapat larut dalam H2SO4
3.      Tepung: larut dalam H2SO4, hanya saja warna yang ditimbulkan adalah orange
4.      Minyak : larutan jernih, ini menunjukan bahwa minyak larut dalam H2SO4
5.      Putih telur:warna berubah menjadi merah hari, dan terasa panas saat di pegang. Ini menunjukan bahwa putih telur larut dalam H2SO4 pekat


8.2.7        Kelarutan dalam H3PO4 Pekat
1.         Gula :larut dalam H3PO4 pekat, ini ditandai dengan larutan yang berwarna jernih
2.         Garam : larutan jernih dan menghasilkan endapan
3.         Tepung: larutan jernih, namun terbentuk endapan
     4.         Minyak : Larutan berwarna keruh dan terdapat batasan diantara keduanya, ini  menunjukan    minyak tidak larut dalam H3PO4
5.         Putih telur: larutan berwarna jernih, ini menunjukan  putih telur larut dalam H3PO3

IX. Pertanyaan Pasca Praktikum
1.      pada saat uji kelas kelarutan pada garam yang dilarutkan dengan H3PO4 Pekat, menghasilkan larutan yang berwarna jernih, akan tetapi ditemukan juga adanya endapan. Dari hasil tersebut, apakah garam dinyatakan larut atau tidak larut dalam larutan H3PO4 ? dan berikan alasan
2.      pada uji beilstein , kawat nikrom yang telah ditetesi CCl4 yang kemudian dibakar diatas bunsen menghasilkan warna orange. Sedangan pada literatur yang saya baca dari hasil praktikum praktikan adalah warna hijau kebiruan, mengapa hasil warna yang ditimbulkan berbeda ? faktor  apa yang mempengaruhi ?
3.      pada saat uji kelarutan gula dalam eter, larutan yang dihasilkan jernih. Apakah itu berarti gula larut dalam eter ?, padahal seperti yang kita ketahui bahwa gula bersifat polar dan eter bersifat non polar

X. Manfat
Melalui praktikum ini yaitu mengenai analisa kualitatif unsur-unsur zat organi dan penuntun kelas kelarutan dapat membuat praktikan menjadi mengetahui dan memahami betul bagaimana prinsip dasar dari penentuan adanya kandungan suaru unsur atau komponen tertentu dalam suatu senyawa kimia organi. Dapat juga memahami tahap kerja analisa unsur karbon, hidrogen dan nitrogen. Melalui praktikum ini juga praktikan dapat menetukan sifat kelarutan dari suatu senyawa.

X. Kesimpulan
 Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1.      analisiss kualitataif merupakan suatu metode atau tahapan yang digunakan dalam pemeriksaan atau pengujian suatu keberadaan unsur dalam senyawa, yang pada umumnya ditetesi dengan suatu  sampel.
2.      Tahapan yang harus dilalui dalam menganalisis suatu unsur karbon dan hidrogen melalui cara penambahan CuO dan gula, kemudian dipanaskan. Uji keberadaan nitrogen dan halogen yang menggunakan larutan L, untuk mengetahui keberadaan unsur S, N dan senyawa halogen dalam suatu larutan L trsebut
3.      Analisis unsur unknown pada percobaan nitrogen yaitu dengan larutan L dan putih telur.

XI. Daftar Pustaka


Cahyono. 2012. Jurnal Fisika. Bandung: ITB
Mu’nis. 2010. Aktivitas Anti Oksidan Ekstraksi Daun Cengkeh. Bandung: ITB
Sulto. 2016. Ilmu Kimia Organik. Jakarta: Rineka Cipta
Syamsurizal. 2019. Analisa kualitatif senyawa organik. http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/02/22/analisis-kualitatif-senyawa-organik/ diakses pada 26 Januari 2020 pukul 21a.35 wib
Widjaja, B. 2014. Optimalisasi Ekstraksi dan Uji Stabilias Phycicyanin dari Mikroalga Spirulina Platensis. Jurnal Teknologi kimia dan Industri. Vol 2 No 2:60-67



Lampiran








untuk lebih jelasnya, silahkan cek vidio di link, dibawah ini ya : 
https://youtu.be/n6w2MKco_zY




2 komentar:

  1. Assalamualaikum wr.wb.
    Perkenalkan nama saya Fitrianty (A1C118032) akan menjawab pertanyaan nomor 3 dimana gula tidak larut dalam eter. Hal ini disebabkan karena gula bersifat polar dan eter bersifat nonpolar yang menyebabkan gula dan eter tidak dapat saling melarut. Kelarutan senyawa organik ini bergantung pada kemampuan senyawa tersebut membentuk ikatan hidrogen dan atom-atom elektronegatifnya.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum wr wb
    Saya Fadillah Fatma dengan NIM A1C118092 ingin menjawab pertanyaan soal nomor 1. Berdasarkan prosedur kerja yang mengatakan bawa hasil kelarutan bernilai positif jika larutan jernih. Maka dapat dikatakan bahwa larutan garam yang dilarutkan dengan H3PO4 larut dalam air.

    BalasHapus

Jurnal Kromatografi lapis tipis dan Kolom

I.                    Judul : Kromatografi lapis tipis dan kolom II.                 Hari , tanggal : Rabu, 29 April 2020 III.        ...