Selasa, 17 Maret 2020

JURNAL PERCOBAAN 5

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK 1 PERCOBAAN  5
I. Judul : Reaksi-Reaksi Aldehid dan Keton
II. Hari, Tanggal : Rabu, 18 Maret 2018
III. Tujuan : Adapun tujuan dari percobaan ini, adalah :
                  1. Dapat memahami azas-azas senyawa karbonil  
    2.  Dapat memahami pebedaan reaksi antara aldehid dan keton
                     3.  Dapat menjelaskan jenis-jenis penguian kimia sederhana yang dapat membedakan aldehid dan keton

IV. Landasan Teori            :
Seperti yang kita ketahui bahwa keton dan aldehid memiliki gugugs yang sama yaitu gugus karbonil. Pada saat tertentu dimana ketika dipakai suatu pereaksi yang sama reaksi aldehid akan lebih cepat dbandingkan dengan reaksi pada keton. Hal ini dikarenakan pada gugus karbonil pada adehid. Gugus karbonil pada aldehid bersifat terbuka atau dalam arti lain hanya berikatan dengan satu alkil dan diapit oleh hydrogen dan karbon sedangkan pada keton, keton diapit oleh dua gugus alkil, itu artinya keton lebih terlindungi. Saat reaksi oksidasi, aldehid akan menghasilkan asam karboksilat saat mengalami reaki dengan jumlah atom karbon sama dengan sebelum reaksi, berbeda dengan keton yang akan menghasilkan 2 atom karboksilat dengan jumlah atom karbon lebih sedikit dari sebelumnya( Tim Penuntun Kimia Organik II,2020).
Aldehid dikatakan sebagai senyawa yang mana guugus alkilnya terikat dengan sebuah alkali atau 2 atom hydrogen. Aldehid memiliki struktur dan unsure dari atom karbon. Sedangkan sifat dari aldehid antara lain adalah dapat mengalami reaksi adisi dan oksidasi, serta memiliki kereaktifan lebih dari pada alkoho(Hart, 2003).
Senyawa-senyawa aldehid juga dikatakan sebagai senyawa polar, dengan ikatan karbonil yang dimilikinya dapat menimbulkan keberadaan momen dipole yang terjafi pada abtara ikatan rangkap okigen dan karbon( Syamsurizal, 2020http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/03/20/reaksi-reaksi-aldehid-dan-keton198/
     Menurut Iqbal(2010), beberapa tes atau uji pada aldehid dan keton, sebagai berikut :
1. Oksida dengan KmnO4
2. Tes Tollens
3.tes benedict
4. tes fehling
5. tes iodoform
6. Tes 2,4 dintril fenilhidrozil
Menurut Arsyad (2008), beberapa cara pembuatan aldehid, sebagai berikut :
1. oksidasi alcohol primer dengan Ag/Cu sebagai katalis
2. pereduksi turunan asam karboksilat tertentu
3. destilasi kering garam natrium karbonat
4. pemutusan oksidatif ikatan rangkap yang mengandung hidroogen filik

V. Alat dan Bahan
5.1 Alat
1.     Tabung Reaksi                                  6.  Corong Hirsch
2.     Penangas                                           7. Tutup tabung reaksi
3.     Pipet Tetes                                        8.  Labu 50 mL
4.     Labu Erlenmeyer 50mL                    9. Corong Buchner
5.     Kertas Saring
5.2 Bahan
1.         Pereaksi tollens
  Larutan perak nitrat 5%
2.         Larutan NaOH 5%
3.         Larutan ammonium hidroksida 2%
4.         Benzaldehid
5.         Aseton
6.         Sikloheksanon
7.         NaOH 10%
8.         Formaldehid
9.         n-heptanaldehid
10.      Larutan NaHSO3
11.     Es batu
12.     Etanol
13.     HCl pekat
14.     Fenilhidrazin
15.     Methanol
16.     Hidrosilamin
17.     Natrium asetat trihidrat
18.     Larutan iodium iodida
19.     Larutan iodium
20.     Larutan kalium iodida
21.     Isopropanol
22.     2-pentanon
23.     3-pentanon
24.    4 tabung reaksi
25.     Formalin
26.     Pereaksi benedict
27.     Natrium sitrat
28.     Natrium karbonat
29.     Larutan CuSO4.5H2O
30.     Aquades
31.     Natrium kalium tartrat



VI. Prosedur
6.1 Uji Cermin Perak (tollens)
4 tabung reaksi terisi pereaksi tollens
Diuji benzaldehid, aseton, sikloheksanon, dan formalin, dengan menambahkan masing-masing kedalam tabung tersebut dua tetes
Diaduk
Didiamkan selama 10 menit
pemanas
Bila tidak ada terjadinya reaksi, lakukan pemanasan
Diamati perubhana yang terjadi
6.2 uji fehling dan benedict
4 tabung reaksi terisi 5 ml pereaksi benedict atau fehling
Pereaksi fehling A Dan B ketika sama bayak baru dicampurkan
Ditambahkan beberapa tetes bahan yang akan diuji
Ditempatkan pada air mendidih selama 10-15 menit
Diuji formaldehida, n-heptaldehid, aseton, sikloheksanon

6.3 Adisi Bisulfit
erlenmeyer
Dimasukan 5 ml larutan NaHSO3 Jenuh
Didinginkan dalam air es
Ditambah 2,5 ml aseton , diaduk
pemanas
Ditambahkan 10 ml etanol setelah 5 menit, di aring Kristal dengan corong
Ditambahkan beberapa tetes Hcl, diamati
6.4 pengujian dengan fenilhidrazin
Tabung reaksi besar
Dimasukan 5 ml fenilhidrazin
Ditambah 10 tetes bahan yang akan diuji
Ditutup tabung dan dikocokk dengan kuat hingga mengkristal
Corong hirsch
Disaring Kristal yang terbentu, dicuci dengan sedikit air dingin, dan direkristalisasi dengan methanol dan etanol
Dibuat turunan benzaldehida dan sikloheaanon
Ditentukan titik lelehnya
6.5 pembuatan oksim
erlenmeyer
Dilarutkan 1 gr hidroksilamin Hcl dan 1,5 gr natrium aetat trihidrat
pemanas
Dipanaskan larutan sampai 35, ditambahkan sikloheksanon
Ditutup labu
Dikocok selama 1-2 menit
Didinginkan labu dalam lemari es
Disaring kristal
Dicuci dengan 2 ml air es
Dikeringkan dan ditentukan titik leleh
6.6 reaksi haloform
erlenmeyer
Ditambahkan 5 tetes aseton kedalam 3 ml larutan NaOH 5 %
Ditambah 10 ml larutan iodium iodide sambil digoncang dan dipastikan warna coklat tidak berubah lagi, iodoform berwarna kuning akan mengendap dan baunya tidak sedap
Dilakukan pengujian terhadap isopropanol, 2 pentanon, dan tiga pentanon
6.7 kondensial aldol


Kedalam Larutan Naoh 1 % Digoncang Dan Dicatat Baunya

Dididihkan campuran selama tiga menit

Disusun peralatan merefluks
Labu 50 ml
Ditempatkan etanol, aseton,benzaldehid dan NaOH 5 %
Direfluks 5 menit
Dinginkan labu
Corong buncher
Dikumpulkan kristal
Ditentukan titik lelehnya
VI. Prosedur KerjaLink Vidio Percobaan :
https://www.youtube.com/watch?v=zd50ddGdht8
https://www.youtube.com/watch?v=MwZV3vUpslU

Permasalahan :
1. Apa tujuan dari pemanasan pada setiap dilakukannya uji untuk senyawa aldehid dan keton?  ?
2. berdasarkan vidio percobaan diatas, apa yang menjadi indikasi suatu senyawa dikatakan sebagai aldehid ?
3. mengapa perlu dilakukan pengocokan saat dicampurkan senyawa X dengan larutan fehling A dan B ?

Selasa, 10 Maret 2020


Laporan Praktikum Percobaan 4
Judul : Reaksi-Reaksi Hidrokarbon

VII. DATA PENGAMATAN
a). Brom dalam TetraKlorida
No.
perlakuan
hasil
1.
1 mL alkana +15 mL brom digoncang kemudian diletakan pada tempat gelap.
Warna larutan tetap tetap bening dan lebih jernih
2.
1 mL alkana + 15 mL brom digoncang dan ditempatkan pada tempat terang serta ditutup.
Warna lautan kuning (lebih gelap) dan timbul asap
3.
1 mL dietil eter + 15 mL brom digoncang dan ditutup .
Terbentuk L1 dan L2 yang berturut-turut eter dan brom serta timbul asap.
4.
1 mL dietil eter + 15 tetes benzene digoncang dan ditutup.
Larutan menjadi keruh

b). Brominasi
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Dimasukkan pada tabung reaksi I 1 mL benzen lalu ditambah 3 tetes brom
Terjadi 2 lapisan dimana larutan berwarna kuning digaian atas dan larutan bening dibagian bawah
2.
Dipanaskan
Menguap serta tidak bersisa dalam tabung reaksi
3.
Dimasukkan ketabung reaksi II potongan besi dan 1 mL benzen
Potongan besi berada dalam tabung dibagian dasar tabung reaksi
4.
Diteteskan 3 tetes brom
Warnanya kuning agak pudar
5.
Dipanaskan dalam penangas air
Larutan tidak menguap dan menyisakan ditabung

 c). Larutan kalium permanganate
No.
Perlakuan
Hasil
1.
Tabung reaksi 1 dimasukkan 1mL kalium permanganat + 5 tetes n-heksana, dan digoyang
Terbentuk warna larutan ungu tampak kemerahan
2.
Tabung 2 dimasukkan 1 mL kalium permanganat + 5 tetes eter, dan digoyang
Terbentuk warna larutan ungu kemerahan
3.
Tabung 3 dimasukkan 1 mL benzena + 2 mL kalium permanganat, dan digoyang
Terbentuk dua lapisan, yaitu ungu dan bening

d). asam sulfat pekat
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Dimasukkan kedalam tabung reaksi 2 mL Asam Sulfat lalu ditambahkan 10 tetes eter setelah pencampuran larutan digoncang
Larutan menjadi berwarna jingga dan terasa panas pada saat dikocok
2.
Dimasukkan 2 mL H2SO4 lalu ditambahkan 10 tetes n-Heptana setelah pencampuran larutan digoncang
Larutan yang dicampurkan ini tidak larut hingga terbentuknya 2 lapisan dimana lapisan atas berwarna bening dan lapisan bawah berwarna agak keruh

e). asam nitrat
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.
Dicampurkan nitrat 4 mL dengan eter
Timbul gelembung
2.
Diberi batu didih dan dipanaskan
Timbul apas menyengat dan
3.
Dituangkan larutan dalam es batu
Larutan Kembali Bening

f). bahan tak dikenal

No.
Perlakuan
Hasil
1.
Tabung 1 direaksikan sampel + H2SO4
Terbentuk 2 lapisan (lapisan bawah bening dan lapisan atas keruh)
2.
Tabung 2 direaksikan sampel + HNO3
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas dan bawah bening, cuman ada garis yang memisahkan larutan)
3.
Tabung 3 direaksikan sampel + air
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas seperti butir-butir air dan lapisan bawah bening)
4.
Tabung 4 direaksikan sampel + CHCl3
Larutan keruh
5.
Tabung 5 direaksikan sampel + KMnO4
Terbentuk 2 lapisan (lapisan atas bening dan lapisan bawah ungu)

VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini mengenai reaksi-reaksi Hidrokarbon, dimana melalui percobaan ini praktikan diharapkan mampu membedakan sifat kimia yang dimiliki oleh hidrokarbon alifatik, jenuh, tak jenuh dan aromatic. Dapat mengetahui perbedaan jenis-jenis rekasi kimia dari kelima golongan senyawa hidrokarbon, serta mengetahui tehnik dan cara pengujian senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon dan hydrogen.  Setelah melakukan percobaan ini praktikan dapat memahani bahwa senyawa-enywa hidrokarbon dapat diubah suatu alkil haidanya yang biasanya dikenal sebagai rekasi substitusi melalui brominasi ataupun klorinasi dengan bantuan cahaya matahari.http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/

8.1 Brom dalam karbon tetraklorida
Pada percobaan ini dilakukan pada 4 tabung reaksi yang diperlakukan dengan di tempat gelap dan terang .
Pada tabung reaksi pertama dilarutkan alkana 1 ml dan 15 ml brom kemudian digoyang tabung reaksi, setelah itu ditempatkan pada tempat yang gelap. Melalui percobaan ini didapatkan hasil bahwa setelah dilarutkan warna menjadi kuning setelah ditempatkan ditempat gelap warna dari larutan tidak berubah, ini menandakan bahwa alkana yang diberi senyawa halogen kemudian ditempatkan ditempat yang gelap tidak akan bereaksi.
Pada tabung kedua dengan senyawa yang digunakan sama yaitu 1 ml alakana dilarutkan dengan 15 ml brom kemudian diletakan ditempat terang atau dibawah matahari, didapatkan hasil warna yang emula kuning menjadi lebih pekat dan ditimbulkan asap. Ini menandakan bahawa alkana ditambah dengan senyawa halogen dapat bereaksi dengan adanya sinar ultraviolet.
Pada tabung ketiga direaksikan 1 ml dietil eter dengan 15 ml brom lalu digoyang didapatkan hasil bahwa terbentuk dua lapisan yaitu LI yang merupakan eter dan L2 sebagai brom dan ditimbulkan asap yang menandakan bahwa brom dan eter tidak dapat bercampur atau larut mekipun terbentuk dua lapisan
Pada tabung keempat yaitu 1 ml dietil eter dengan 15 tetes benzene kemudian digoncang larutan tersebut didaatkan hasil bahwa larutan menjadi keruh dan menimbulkan uap, ini menandakan bahwa larutan benzene merupakan senyawa aromatic.
8.2 Brom
Pada percobaan ini, praktikan memasukan 11 ml benzene kemudian ditambah dengan 3 tetes brom, didapatkan hasil bahwa larutan berwarna kuning dan bening yang terpisah menjadi 2 lapisan. Etelah itu tabung dipanaskan pada suhu 50 derajat Celsius . pada suhu tersebut seluruh zat yang terdapat dalam tabung reaksi mengap dan tidak tersisakan apapun dalam tabung. Pada tabung lainnya diisikan 2 potong besi dan ditambah dengan 1 ml benzene kemudian ditambah 3 tetes brom, hasilnya adalah warna pada tabung menjadi kuning agak pudar, kemudian dipanaskan pada suhu 50 derajat Celsius , dengan hasil larutan masih tersisa pada tabung dan tidak menguap.
8.3 kalium permanganate
Pada percobaan ini praktikan memasukan 1ml KMNO4 kemudian ditambahkan 5 tetes alkana, didapatkan hasil warna menjadi kecoklatan (n-metana). Pada tabung reaksi lain praktikan memasukan 1 ml KMNO4 kemudian ditetesi 5 tetes alkana yang dipakai yaitu n-heptana didaptkan hasil larutan berwarna ungu pekat. Dimaukan lagi larutan yang sama dengan tabung sebelumnya namunn alkana yang diapakai adalah n-heksana didapatkan hasil warna larutan menjadi kemerahan. Pada tabung reaksi laiannya digunakan sikloheksena eter terbentuklah dua lapisan .  pada tabung reaksi terakir diperlakukan sama seperti sebelumnya kemudian diberi  ikloheksena berupa benzene didapatkan larutan masing-masing berwarna tetap.
8.4 asam sulfat pekat
Pada percobaan ini praktikan melakukan langkah-langkah sesuai dengan prosedur, langkah awal adalah dimasukan 2 ml asam sulfat yang kemudian ditambahkan 10 tetes eter, setalah itu larutan digoncang didapatkan hasil yaitu warna larutan menjadi jingga dan terasa agak pana saat digoncang. Pada tabung reaksi lainnya dimasukan 2 ml H2SO4 Lalu ditambahakan 10 tete n-heptana setelah itu digoncang, didapatkan hasil bahwa terbentuk 2 lapisan dengan warna bening pada larutan atas dan warna keruh pada lapisan bawah.
8.5 asam nitrat

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan mecampurkana am nitrat 4 ml dengan eter emudian timbulah gelembung. Etelah itu dimasukan batu didih dan dipanaskan campuran timbulah warna orange,dan timbul uap berwarna orage yang menyengat baunya, setelah itun larutan oranage dituangkan dalam es warna kembali bening . saat dilakukan proses penuangan yang tampak adalah seperti uap atau asap berwarna orange orange yang dituangkan bukan larutan   .

8.6 bahan tak dikenal
 Pada percobaan ini dikakukan percobaan pada 5 tabung reaksi denga  bahan pereaksi yang berdaa-beda
 Pada tabung pertama direaksikan dengan asam sulfat,pada tabung kedua ditambahkan dengan HNO3, Pada tabung tiga ditambahkan dengan air, pada sampel 4 direaksikan dengan CHCL3 dan pada tabung ke 5 direaksikan dengan KMNO4. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa, pada tabung satu terjadi 2 lapisan dengan L1 Keruh dan L2 Bening, pada tabung ke 2 didapatkan hasil semuanya berwarna bening namun ada garuis yang memisahkan antara dua lapisan tersebut sekalipun warnanya sama, pada tabung ke tiga didapatkan dua lapisan pada L1 seperti terbentuk butir air dan pada L2 berwarna bening. Pada sampel ke 4 didapatkan hasil warna larutan menjadi keruh. Pada sampel terakhir didapatkan hasil 2 lapisan dengan L1 berwarna bening dan L2 berwarna ungu.  Dari kelima percoban diatas dapat disimpulkan bahwa senyawa tersebut merupakan senyawa aromatic, karena aat direaksikan dengan pereaksi yang berbeda-beda menghasilkan lapisan. Hasil yang diperoleh adaalah : H2SO4, HNO3, Air, CHCL3 dan KMNO4.

X. KESIMPULAN
 Dari Percobaan Yang Telah Dilakukan , Dapat Disimpulkan Bahwa :
1. Suatu senyawa alifatik jeuh akan sulit mengalami reaksi ketika direaksikan dengan senywa halogen dan alcohol.
2. Uji halogenasi pada cahaya dan suhu tinggi terjadi secara cepat berbanding terbalik jika direaksikan pada tempat gelap dan suhu rendah
3. Cara dan teknik pengujian senyawa hidrokarnon sesuai dengan jenis senyawa hidarokarbon yang digunakan.

XI. PERTANYAAN PASCA PRAKTIKUM
1. apa yang menjadi sebuah idikasi bahwa senyawa X dikatakan sebagai benzene ?
2.  pada uji asam sulfat pekat , saat asam sulfat di campurkan dengan eter kemudian digoyang muncul warna jingga dan terasa pana. Apa yang menyebabkan campuran tersebut panas saat digoyang ?
3. mengapa pada percobaan kalium permanganate bisa timbul dua lapisan ? apa saja kedua lapian itu ?
XII. DAFTAR PUSTAKA
Respati. 2014. Kimia Organik dan Hayati. Bandung: ITB.
Syamsurizal. 2019. Reaksi-Reaksi Hidrokarbon. Dikutip 16 Maret 2019 dari Syamsurizal Kimia Organik:http://syamsurizal.staff.unja.ac.id/2019/01/21/reaksi-reaksi-hidrokarbon/
Syukri. 2005. Kimia Organik I. Jakarta: Erlangga.
Tim Kimia Organik. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Jambi: Universitas Jambi.
Wijayaratih. 2010. Perombakan Senyawa Hidrokarbon Aromatis Polisiklik Pada Kadar Tinggi Oleh Pseudomonas. Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol. III (5).


XIII. LAMPIRAN
Bahan yang diguakan 

proses pemanasan pada uji brom

uji bahan tak dikenal

pengujian di bawah sinar matahari 

uji pada minyak jelantah


untuk vidio percobaan ,bisa diklik disini :

Jurnal Kromatografi lapis tipis dan Kolom

I.                    Judul : Kromatografi lapis tipis dan kolom II.                 Hari , tanggal : Rabu, 29 April 2020 III.        ...