I.
Judul : Kromatografi lapis tipis dan
kolom
II.
Hari , tanggal : Rabu, 29 April 2020
III.
Tujuan : adapun tujuan dari praktikum
ini adalah :
1. Untu
mengerahui prinsip pemisahan dengan cara kromatografi
2. Untuk
dapat mengetahui perbedaan antara kromatografi
lapis tipis dan kromatografikolom
3. Untuk
dapat melakukan praktikum kromatografi lapis tipis dengan kromatografi kolom
menggunakan berbagai jenis sampel kimia
IV.
Landasan
teori
kromatografi
di katakan sebagai suatu metode dalam pemisahan suatu sampel yaitu campuran
yang akan dipecah menjadi suatu senyawa senyawa yang lebih sederhana. Ada beberapa
jenis dari metode kromatografi ini, bebrapa diantaranya : kromatografi lapis
litis, kromatografi kertas, kromatografi cair, gas dan lain-lain. Prinsip utamanya
adalah komponen dengan perbedaan afinitas atau gaya adhesi dari setiap analit
terhadap fasa diam dan gerak menjadikan masng-masing komponen penyusun ter[isah
satu sama lain (Syamsurizal, 2020).
Kromatografi
lapis tipis atau KLT merupakan kromatografi kolom terbuka , yang merupakan
metode sederhana , cepat dalam proses pemisahan dengan kecepatan yang tinggi
dan mudah. Terdapat dua jenis fasa pada kromatografi lapis tipis, yaitu fasa
gerak dan fasa diam. Dimana fasa gerak akan terus bergerak sejalan dengan fasa
diam, dan terbentuknya kromatografi ( Khopkar, 2003).
Salah
satu hal terpenting dalam kromatogafi adalah fasa diam, karena melalui
interaksi fasa diam nilah terbentuk waktu retensi atau (Tr) dan pemisahan
terhadap senyawa analit. Fasa diam dapat berupa suatu bahan kecil atau cairan
yang umumnya dilapisi dengan padatan mendukung. Sedangkan fase gerak bersifat
inert maupun berinteraksi dengan analit tersebut (Denikrisna, 2010).
Dalam
melakukan ppemisahan secara kromatografi didasarkan pada pendistribusian zt
diantara dua fase yaitu diamdan gerak. Proses pendistribusian ini dipengarugi
oleh kepolaran senyawa, ketika senyawa semakin polar maka akan semakin erat
pula terhadap penyerapan air menjadikan kereaktifan turun (Tim Kimia Organik,
2020).
Menurut
Respati, (2014), fase stasioner dan mobile memegang peran penting dalam
kromatografi, beberapa jenis kromatografi menurut jenis fae stasioner dan
mobile :
1.
Fase Mobile :
Kromatografi Cair, Kromatografi Gas, Adsorbsi dan Pertisi.
2. Mekanisme
: Kromatografi Pertukaran Ion dan Kromatografi Gel
3. Fase
Stasioner : Kromatografi Kolom, Lapis Tipis dan Kertas.
II.
Alat dan Bahan
5.1 Alat
1. Plat TLC
2. Gelas Piala
3. Tabung Reaksi
4. Bejana
5. Cawan Petri
6. Pipa Gelas Kapiler
7. Kolom Kromatograf
8. Gelas wol
9. Kertas Saring
10. Pensil
11. Lapu UV
5.2 Bahan
1. N-Heksana
2. Etil asetat
3. Aseton
4. Etanol
5. Kloroform
6. Metanol
7. Silika Gel
8. 10 ektraks tanaman
9. Selium sulfat
10. Asam sulfat
VI.
Prosedur
6.1 Kromatografi lapis tipis
a. disiapkan plat TLC
b. dibuat eluen ( etanol, methanol, klorofom )
c. Dibuat larutan sebanyak 10 sampel
dari 10 ekstrak tanaman dan 5 ml methanol
d. extrak di masing-masing sampel
ditotolkan diatas pelat dengan jarak sekitar 1 cm dari tepi pelat
e. di keringkan noda sampel dan standard dengan ditiup
f. dimasukan pelat dalam bejana
g. dibiarkan proses berjalan hingga
sampai garais sekitar 1 cm dari pelat
h. diangkat pelat dari bejana , dilihat noda dengan
sinar uv
i. dihitung dan dibandingkan Rf yang
diperoleh
6.2 kromatografi kolom
a. disiapkan 10 ekstrak daun
b. disiapkan kolom kromatografi
c. disumbat kolom, degan glass woll
d. dimasukan silica gel dalam eluen
atau larutan pengembang
e. larutan dimasukan dalam
kromatografi kolom
f. dimasukan sampel
g. pelat terus menerus diteteskan
dalam kolom
h. tetesan yang keluar ditampung
dengan beberapa rabung reaksi bersih, dan pisahkan berdasarkan warna
Berikut adalah link video percobaan
untuk pemisahan dengan kromatografi lapis tipis :
Permasalahan :
1. Pada
pemisahan dengan cara kromatografi lapis tipis dilakukan penjenuhan fase gerak, biasanya bejana dilapisi
dengan kertas saring. Jika fase gerak telah mencapai ujung dari kertas saring,
maka dapat dikatakan bahwa fase gerak telah jenuh. Selain dari metode
tersebut apakah ada metode lain yang bisa lakukan untk penjenuhan fase gerak ?
2. Dari
video percobaan, jelaskan prinsip kerja
dari kromatografi lapis tipis !
3. Jelaskan,
apa yang akan terjadi jika eluen yang digunakan sebagai pelarut pengembang kurang
polar dan terlalu polar. Serta pengaruhnya terhadap hasil percobaan !